DomaiNesia

Kamis, 31 Desember 2009

Pelopor Utama Regulasi Sampah Plastik Indonesia Yakni Kita

Aktivis Utama Regulasi Sampah Plastik Indonesia Adalah Kita Aktivis Utama Regulasi Sampah Plastik Indonesia Adalah Kita

Saat ini, Indonesia masih mempunyai duduk perkara besar meyoal sampah. Jumlah sampah yang dihasilkan bertambah, berbanding lurus dengan kemajuan penduduk.

Jutaan  ton sampah plastik disumbangkan negara-negara maju, juga kita terima dengan tangan terbuka. Alih-alih diolah menjadi sumber pemasukan, sampah-sampah menumpuk menjadi timbunan plastik.

Bali menjadi gaung pertama menggawangi Perwali dan Pergub Provinsi Bali terkait pelarangan tas kresek, sedotan plastik, dan styrofoam.

Kebijakan ini dibarengi dengan gerakkan pengurangan bahan plastik sekali pakai. Memasuki 2020 produsen dan masyarakat,  beraktivitas dengan memakai sampah plastik untuk kebutuhan sehari.

Gede Robi, pencetus peduli lingkungan sekaligus vokalis grup musik Rock Navicula, mengatakan bahwa, regulasi yang sudah tercipta terjebak dalam kepompong tentang. Hal ini dikarenakan

perubahan prioritas dilema dan juga tingginya ego ketidakpedulian publik.

“Kita mesti menyaksikan apa yang jadi prioritas regulasi pemerintah ialah apa yang disuarakan oleh warga. Kalau warga tidak mau, regulasi juga angin-anginan,”  jelasnya Gede Robi.

Senada dengan Robi, Prigi Arisandi hebat biologi dan penjaga sungai asal Jawa Timur, menambahkan bahwa kebajikan dari kebijakan informasi sampah plastik di Indonesia ini mewajibkan penduduk untuk berperan aktif. 

Baik Robi maupun Prigi percaya, salah satu cara agar informasi sampah plastik ini mendapat perhatian khusus yakni dengan mengedukasi penduduk luas. Melalui film dokumenter bertajuk Pulau Plastik, berupaya memperlihatkan gosip, edukasi, serta mendorong penduduk supaya bahu-membahu mencari-membuahkan penyelesaian untuk membebaskan Indonesia dari duduk perkara sampah.

Film Pulau Plastik diproduksi atas koordinasi Visinema Pictures dengan Kopernik, Akarumput, dan WatchdoC. Diproduseri oleh Angga Dwimas Sasongko dan Ewa Wojkowska, berkisah ihwal perjalanan tiga tokoh sentral protagonis yang menelusuri jejak sampah plastik di rantai kuliner manusia.

Tokoh-tokoh tersebut ialah Gede Robi, Tiza Mafira, dan Prigi Arisandi. Ketiganya melawan

penggunaan plastik sekali pakai.
Sumber https://thek-os.blogspot.com/

Pabrik Daur Ulang Dan Pemrosesan Ulang Botol Pet Paling Besar Dan Termutakhir Ada Di Indonesia

Sia pa mampu lepas dari plastik? Setiap hari kita, senantiasa berafiliasi dengan plastik. Mulai dari belanja sayur, belanja di warung ata...