DomaiNesia

Rabu, 24 Februari 2010

Karir Sebenarnya Keluarga

 melangkah sejauh tubuh melayang ke angkasa untuk mencari nafkah Karir Sebenarnya Keluarga

Sejauh kaki melangkah sejauh tubuh melayang ke angkasa untuk mencari nafkah, dengan argumentasi untuk kebahagiaan keluarga. Benarkah begitu bantu-membantu ? Merampas sebagian besar waktu kebersamaan, dengan sejuta alibi sehingga menjadi kelaziman bagi sebagian besar kita. Apakah kebersamaan mampu dipadatkan disebagian waktu dengan alasan quality time?

Melihat ketika ketika anak mampu bangun dan jalan sendiri. Menyaksikan  potensi emas memeluk buah hati saat jatuh alasannya berlatih jalan. Mengajaknya bercanda sambil mengenalkan aksara demi abjad. Sehingga ananda tau huruf A,B,C. Menyusuri halaman demi halaman buku bergambar aneka warna menawan, sehingga anak paham warna dan angka

Yang pertama kali tau mustinya bunda dan ayahnya, yach bunda dan ayahnya bukan baby sisternya, bukan guru homeschollingnya. Bukan guru playgroupnya, alasannya madarasah pertama adalah bunda dan ayahnya. Oh….. kebahagian mana yang sebenarnya dicari

Menemani anak mencar ilmu bersepeda, menjawab setiap keingintauan. Dari arti setiap kalimat yang terdapat dalam setiap percakapan kita orang tuanya, dari terjemahan  bahasa English yang sering di lihat di buku atau di papan reklame pinggir jalan. Pun tak jarang menyela dialog saat impian tau itu sedemikian besarnya.

Adakah semua itu masuk dalam skala prioritas kebahagiaan kita para orang anyir tanah, atau semua keinginantauan itu cukup dijawab di weekend sabtu dan ahad?

Aktivitas Pencarian nafkah sesungguhnya mampu dikreasikan sedemikian rupa, sehingga pelukan hangat ketika anak kita kedinginan tetap mampu dihadirkan. Sehingga belaian sayang dirambut sang buah hati mampu dicicipi, bukankah rasul memiliki segudang kesibukkan. Tetapi kebersamaan dengan anak dan cucu tetap terpelihara. Bahkan sampai berman kuda kudaan dengan sang cucupun sempat dilaksanakan

Oh anakku. Kalian tak ada sedikitpun yg salah dari sikapmu, hanya kamilah orang amis tanah yang masih terlampau sedikit ilmu. Sehingga kadang bersitan emosi masih menggelayuti perilaku kami, menanggapi banyaknya hausnya pengetahuanmu.

Pun tuntutanmu tentang kehadiran kami pada dikala engkau lulus Taman Kanak-kanak masuk Sekolah Dasar. Menemani lomba hafalan surat2 pendek di TPA, semua sangatlah masuk akal. Hanya kami para orang tua yang merasa memikul terlampau berat beban mancari nafkah. Sehingga  persoalan (berdasarkan kami) remeh temeh itu mampu diwakilkan. Dan kami akan mengapresiasi dengan membelikan sesuatu atas prestasimu.

Islam mengajarkan, ihwal kemandirian, wacana wirausaha, perihal  kemanfaatan. Bukankah itu pundak-membahu satu diantara banyak solusi tentang segenap kompleksitas itu

Karir sesunggunya ialah keluarga. Karena apa yang menciptakan senang, kecuali mempunyai anak yang soleh dan solihah. Kecuali memiliki simpanan tentang kemanfaatan utk sekeliling kita, kecuali mengurus kebesan waktu utk meraih keleluasaan financial.

Karir sebenarnya yakni kebahagiaan dan itu dimulai dari kebahagiaan org disekitar kita. Yaitu berawal dari anak istri 

Ciputat 2012


Sumber https://thek-os.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pabrik Daur Ulang Dan Pemrosesan Ulang Botol Pet Paling Besar Dan Termutakhir Ada Di Indonesia

Sia pa mampu lepas dari plastik? Setiap hari kita, senantiasa berafiliasi dengan plastik. Mulai dari belanja sayur, belanja di warung ata...