Setiap orang punya fase hidup, bagian yang cuma untuk diri sendiri jalani. Memutuskan hal penting, berpengaruh pada hari-hari di depan. Sayapun demikian, ada tahap yang senantiasa membekas. Menerbitkan aneka pertentangan, tak hentinya menyelimuti hati.
Kadang ada rasa sesal, meragu dan gamang melangkah, tetpi otak waras ini menjajal menepiskan. Kegalaian yang bertubi menghunjam ulu hatiku, berusaha kuatasi bareng datangnya hari gres.
Setiap orang punya fase hidup, bab yang hanya diri sendiri mampu merasai. Menarik ulur kuda-kuda pertahanan, memantik kekawatiran yang tak ada guna. Sementara di situasi yang ketika ini, tak ada cara selain mempertajam intuisi. Tak ada kata terlambat, membangun mimpi meski berada di abad penuh pergolakan.
Dua tahun pertama setelah keputusan itu, kegamangan tak lekas hilang. Dan kini hampir satu dasawarsa sudah, tanpa terasa terlalui sudah. Meinimbang hati memang bukan kasus gampang, kemantapan senantiasa timbul kemudian tenggelam. Setiap orang punya jatah waktu, maka jadikan yang tersisa menjadi kemanfaatan.
Sumber https://thek-os.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar