Langkahku sejauh ini semua adalah kehendak-MU. Kuhunjam doa untuk setiap ayunan, atas apa yang hendak dan telah kukerjakan. Agar semua kepdelegasi bermuara kepada persembahan kepada-MU.
Gusti aku menepi, di sudut ruang waktu dalam kelimbungan. Tak bosan berguru lagi dan lagi, berulang mengevaulasi perjalanan tertempuh. Meski simpansep abai dan gegabah, dengan tujuan permulaan perjalanan. Jatuh berdiri tertatih dan bersimpuh, aku alami dan kutempuh lembah ngarai yang tak terduga.
Gusti, kuyakini setiap kejadian menyesakkan dan melapangkan adalah caraMU menyayangi. Bahwa di setiap jengkal insiden tak ada yang namanya kebetulan. Ada otoritas-MU berperan dan mengepung di setiap detik.
Di tengah guyuran hujan deras di sudut Kuala Lumpur ragaku. Kususuri takdir demi takdir yang telah menjadi bagianku. Kepala sakit kepala, keringat masbodoh diawal waktu kehadiran, menjadi permulaan permulaan serangkaian perjalanan menakjubkan.
KL Centre menuju bukit bintang tempatku bermalam, Atmosfir negri seberang menyanggupi segenap pemandangan. Menara kembar Petronas, tempat Putrajaya, tempat pecinan. Obrolan logat melayu campur English menyanggupi udara, menyadarkanku pada bumi gres telah terjamah.
Kuala lumpur Malaysia, nama yang semula 'hanya' terdengar di pendengaran. Kini sudah terpampang faktual, wujudnya berada di hadapan mata.
Sejauh langkahku, sejatinya saya tak kemana-mana.
Sumber https://thek-os.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar