Menurut Arif Mujahidin, sebagaiCorporate Communnication Director Danone. Sejalan dengan visi Danone “One Planet One Health”, bahwa kesehatan manusia terkait dengan kesehatan planet kita, sehingga Danone menerapkan cara berbinis yang sehat.
Tentang Anak, diinisiasi oleh Dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, Dokter Spesialias Anak. Bermula dikala WFH, sedang menjalani kehamilan. Beliau menyaksikan di medsos, banyak disinformasi dan misleading ihwal kesehatan anak. Akhirnya digagas bincang- bincang virtual, mendatangkan narasumber kredibel.
-----
Bulan puasa sedang kita jalani, keluarga muslim yang mempunyai anak perlu diajari berpuasa. Tetapi tak bisa diabaikan, ialah terpenuhi nutrisi anak saat berpuasa.
Menurut Dr. Mesti, bahwa pertumbuhan otak dimulai dari 1000 HPK. Bahwa nutrisi sungguh diperlukan untuk ibu dan anak, akan berpengaruh pada tumbuh kembang janin. Dengan terpenuhi nutrisi, meminimalisir anak terkena stunting.
Sementara untuk latihan puasa, mampu diajarkan terhadap anak secara sedikit demi sedikit. Bisa dimulai dari usia 4 tahun, anak bisa menahan pencernaan kosong sekira 4 tahun. Kalau semasa kecil aku dulu, latihan puasa bedug (tengah hari) aku baru paham dari sisi medis.
Untuk kelangsungan puasa, ibu bisa menyiapkan menu sahur anak dengan asupan yang mengandung glikemin rendah, yang berfungsi untuk menjaga kadar gula darah. Bisa didapat dari nasi ubi, kacang, ubi, gandum dsb
Sementara untuk berbuka pilih asupan dengan glikemik tinggi, seperti manisan buah, kentang, roti gandum. Tentunya dengan mengamati keseimbangan makro nutrient dan mikro nutrien.
Anak sedang dilatih puasa, musti ditentukan cukup untuk kebutuhan air. Hal ini dikerjakan guna menghalangi konstipasi, karena cairan diperlukan aneka macam fungsi tubuh. Air juga menolong menjaga daya tahan badan, sehingga stamina anak lebih fit.
Kalau tubuh sehat ketika berpuasa, maka acara bisa berjalan tanpa hambatan tergolong membacar.
Fatya Artha, psikolog Co founder Tiga Generasi, menyampaukan bahwa kesanggupan literasi bisa dilatih melalui kemampuan motor sensorik. Melalui anak yang mencar ilmu dengan meraba, mendengar. Sehingga proses berguru membaca dan membaca untuk berguru bisa berlangsung beriinginan.
Di abad pandemi anak mulai dilanda kejenuhan, orangtua bisa memasukkan aktivitas membaca selaku bab dari program harian.
Genarasi alfa sangat akrab dengan gadget, maka mampu dipakai literasi digital untuk program membaca. Sehimhha nak paham penggunaan gadget, sekaligus belajar untuk mengendalikannya.
Membaca sendiri mempunyai banyak fungsi, mirip mengasah kemampuan sosial emosional dengan berempati ; Mengasah kesanggupan mengatur emosi : Mengasah kemampuan berbahasa.
Perlu orangtua mempertahankan keseimbangan aktivaitas onlune dan oflline, mengajarkan anak membaca sesuai tingkatan usianya. Buku mampu membuat anak terlibat, ke dalam cerita yang disampaikan. Anak mampu mencicipi dan mengetahui alasan, mengapa harus berbuat ini dan itu (kebaikan).
Orangtua bisa menstimulus anak biar semangat membaca, dengan membuat pojok baca. Kemudian melibatkan anak, untuk menentukan buku semoga ia bertannggung jawab. Membaca bisa menjadi kegiatan alternatif banyak manfaat, sekaligus memperkuat bonding anak dan orangtua.
----
Menyadari bahwa literasi di Indonesia masih rendah, Danone tergerak mendukung acara Tentang Anak. sejauh ini, Danane sudah mengedukasi masyrakat, lewat beberapa gerakan yang diwujudkan dalam bentuk buku. Misalnya buku tetang Isi piringku, gerakan ayo minum air hingga gerakan sampahku tanggung jjawabku.
Arif Mujahidin, menambakan bahwa dengan membaca mengirim si pembaca deep thinking. Artinya tdak sekedar membaca, namun juga mengamati dan merasakan.
Kita semua tentu mendukung kegiatan ini, dan bisa memulai dari belum dewasa di rumah. Agar di bulan ampunan ini, mampu dilewati dengan acara memiliki kegunaan.
Sumber https://thek-os.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar