DomaiNesia

Kamis, 11 Maret 2010

Danone Inisiasi Acara Gesid Untuk Sampa Umur Smp - Sma

Danone Inisiasi  Acara Gesid Untuk Sampaumur Smp  Danone Inisiasi  Acara Gesid Untuk Sampa umur Smp - Sma

Kalau diamati, akhir-akhir ini kita semua cukup familiar dengan istilah istilah bonus demografi. Bahwa Indonesia di tahun 2035- 2040, diprediksi mengalami bonus demografi, ialah jumlah penduduk usia produktif cukup mendominasi.

Indikasi ini setidaknya tampakdari sekarang,  mengacu data BPS (SUPAS 2015) kelompok masyarakatusia 10-24 tahun berjumlah 61.484.630 jiwa atau setara dengan 25.63%.

Anak aku kini masuk era dewasa, terbayang limabelas tahun mendatang ada di fase usia produktif. Anak-anak kita yang kini usia Sekolah Menengah Pertama, sungguh mungkin menjadi pengganti para pemegang kebijakan publik.

Sangat perlu disediakan dari kini, ihwal kesadaran hidup sehat biar menjadi eksklusif bermutu. Edukasi gizi dan kesehatan, pendidikan aksara arif balig cukup nalar bisa menjadi hal yang krusial. Mengingat saat kini, persoalan malnutrisi, anemia, body image, sikap contoh makan salah masih banyak ditemui.

Karyanto Wibowo, Sustainable Development Danone Indonesia, menawarkan bahwa Stunting menjadi masaalah bangsa. Danone Indoensia sejalan dengan visi “One Planet One Health” turut bergerak terlibat dalam penanganan pencegahan stunting, salah satunyamengemabkan program inspiratif dan mengintegrasikan semua unsur.

------

Saya cukup bersemangat , saat mengikuti launching GESID (Generasi Sehat Indonesia)  yang diadakan secara virtual. Menurut ibu Vera Galuh Sugianto, dari Danone Indonesia, bahwa problem nutrisi dan akil balig cukup akal di Indonesia mengalami banyak tantangan selama pandemi. Anak anak kita yang SD SMP Sekolah Menengan Atas berubah cara mencar ilmu, komunikasi interaksi.

Tugas kita orangtua ketika ini, bagaimana menjaga cukup umur indonesia sehat dan menerima akses nutrisi yang cukup. Danone sudah melaksanakan edukasi gizi 1000  Hari Pertama Kelahiran (HPL),  lewat kerjasama dengan aneka macam pihak. Setelah edukasi menyasar orangtua atau kandidat ibu, nyatanya belum banyak edukasi yang menyasar sampaumur.

Akhirnya Danone menginisiasi peluncuran GESID,  program yang dirancang sedemikian rupa semoga akil balig cukup logika Sekolah Menengah Pertama –Sekolah Menengan Atas memahami keperluan gizi. Dan untuk mempermudah penyampaikan, maka dibuatlah buku tutorial GESID dikemas dengan bahasa sederhana.

Saat ini telah ada sepuluh SMp SMA menjadi Pilot project, merangkul total 60 siswa selaku Duta GESID dan 20 guru pendamping selaku fungsi monitoring. Buku bimbingan GESID memberi potensi siswa siswi untuk dibina dengan baik, berupa kemampuan mencukupi untuk mengedukasi diri dan sahabat sahabat di sekitarnya.

Dalam sambutan Rektor IPB, Prof Dr Arif Satira, yang dibacakan Prof Dr ir Ujang  Sumarwan, bahwa GESID selaku salah satu acara guna mencapai Sustainabel Develpoment Goal (SDG). Pencapaian SDG bukan saja tugas pemerintah, namun tanggung jawab semua bagian penduduk . Untuk menghilangkan kemiskinan dan kelemahan pangan untuk mencapai kesehatan yang bagus perlu kerja sama semua pemangku kepentingan.

“Kata kuncinya yaitu kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan,” Prof Ujang memastikan.

 


Sementara drg. Kartini Rustandi, M Kes, Setdijen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, dalam sambutannya memberikan bahwa dalam UU 36/2009 Kesehatan  arah perbaikan gizi ialah bagaimana mengembangkan mutu gizi baik perseorangan maupu penduduk melalui pola konsumsi kuliner sesuai gisi seimbang dan perbaikan sikap sadar gisi dan   ativitas fisik dan kesehatan kenaikan kanal dan kualitas pelaanan gizi sesuai ilmu teknologi yang saat ini dikembangkan. Di ujung sambutan, drg Kartini memencet tombol selaku tanda diluncurkan acara GESID.

 

O’ya, turut hadir belum akil balig cukup akal sampaumur keren yang menjadi Duta GESID , mereka yakni Syarla Martiza pemenang The Voice Kds 2017 dan Influencer, Cahaya Listiani Putri mewakili duta GESID untuk  Sekolah Menengan Atas, dan Jeremy Ranadelat Ginting mewakili duta GESID Sekolah Menengah Pertama.

Sebagai orangtua aku turut bangga, belum akil balig cukup akal yang seusia anak aku ini sudah dibukakan potensi untuk ilmu gizi. Kalau saja setiap anak sadar tentang gaya hidup sehat, pasti pada saat bonus demografi datang, bangsa Indonesia sudah siap berkompetisi secara global.

Sukses untuk Danone Indonesia dan GESID.


Sumber https://thek-os.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pabrik Daur Ulang Dan Pemrosesan Ulang Botol Pet Paling Besar Dan Termutakhir Ada Di Indonesia

Sia pa mampu lepas dari plastik? Setiap hari kita, senantiasa berafiliasi dengan plastik. Mulai dari belanja sayur, belanja di warung ata...