DomaiNesia

Kamis, 01 April 2010

Perawat Lansia Ini Saya Usulkan Berangkat Ke Tanah Suci

saya berharap beliau bisa berangkat umroh Perawat Lansia Ini Saya Usulkan Berangkat ke Tan Perawat Lansia Ini Saya Usulkan Berangkat Ke Tanah Suci

Saya salut, dengan sepak terjang lelaki berhati mulia ini. Rela menyerahkan diri, untuk merawat para lansia sepenuh hati.

Untuk hati yang tulus tersebut, saya berharap beliau mampu berangkat umroh. Semoga peluang tak disangka itu datang, seperti beberapa keajaiban pernah dialami.

Perjalanan hidup menuntun ayah dua anak, mengabdikan waktu, tenaga dan anggapan untuk sesama. 

Dan untuk setiap terjal dilalui, terbukti jalan ajaib membentang di hadapan.

----

Lelaki sederhana itu bernama Mohamad Sholeh.

Saya mengenal beliau, ketika berkunjung ke panti lansia di daerah Tangsel. Panti yang diatur semenjak 2012, berdirinya berawal dari ketidaksengajaan.

Tekad lingkaran bermula dari keprihatinan Sholeh muda, masa itu selaku wartawan kerap meliput lansia selaku obyek informasi.

Lansia kok hanya ditulis dan dijadikan pemberitaan, mbok ya dibantu, biar hidupnya lebih baik,” hati kecil berontak namun tak berdaya.

Kata hati itu tak serta merta diabaikan, mendesak diri berbuat sesuai kemampuan. Kelebihan riski tak seberapa disisihkan, dibuatlah pertolongan sekedarnya.

Mulai sedekah makan di hari jum’at, mendatangi rumah dhuafa membawakan sembako, busana layak pakai hingga alat kesehatan.

saya berharap beliau bisa berangkat umroh Perawat Lansia Ini Saya Usulkan Berangkat ke Tan Perawat Lansia Ini Saya Usulkan Berangkat Ke Tanah Suci

Seorang ketua yayasan memperhatikan aktivitas ini, menunjukkan membuat panti lansia.  Meminta Sholeh selaku ketua, biar acara yang sudah berlangsung lebih terarah dan tertata.

Bulan Mei 2012 panti lansia bangkit, mengontrak rumah di daerah BSD Tangsel. Siapa sangka, senyum terkembang itu tak bertahan lama.

Menjelang satu tahun bangkit, yayasan pemrakarsa berniat membubarkan panti lansia.

Keputusan ini bukan tanpa karena, mereka tidak menerka ongkos operasional tidaklah kecil.

Naasnya, Sholeh kadung menanggalkan pekerjaan demi mengurusi panti.

Sholeh muda tidak frustasi, menjajal menghadap Dinas Sosial Kota Tangsel untuk menyelamatkan panti.

Pak Sholeh, Dinas Sosial untuk menolong secara langsung niscaya susah. Namun saya bersedia menolong bapak menghadap ke Kementerian Sosial. Mudah-mudahan akan ada solusi,”Teddi Darmadi, Kasi Lansia dan Anak (periode itu), menguatkan.

Nasib sangat bagus, di kantor Kementrian Sosial bisa menemui Direktur Rehabilitasi Sosial (ketika itu) Ibu Tutiek Haryati.  

Sholeh menceritakan seluk beluk pembubaran panti.

Mas orang mana?” tanya Ibu itu tegas.

Saya orang Jawa bu, Jawa Timur,” jawab Sholeh.

Apa lagi orang Jawa, jangan takut, kini pulang, tetap urus lansia itu, dan BERDIKARI lah. Saya kini sibuk, dan mesti mengurus lansia seluruh Indonesia,” pintanya.

Serasa tak percaya, hanya tanggapan “BERDIKARI didapati. Seolah turut merasakan kelimbungan itu, Pak Teddi membesarkan hati dan meyakinkan Sholeh muda bisa melalui kala susah ini.

Hayuk pak Sholeh, besok kita roadshow ke seluruh panti di Tangerang Selatan untuk mencari tahu ihwal bagaimana cara mereka bertahan hidup,” 

Satu ahad berjalan, bertandang dari panti satu ke panti lainnya. Satu kesimpulan didapat, adalah “BERDIKARI”.

Seiring waktu, tanpa terasa sebulan ke depan habis abad sewa panti. Sholeh memasang spanduk, menyebar selebaran, memosting foto lelang sewa rumah perjanjian untuk lansia.

Keajaiban tiba di saat tepat, sekira dua ahad tekumpul dana sampai 30 juta rupiah. Panti lansia terancam bubar,  sukses diselamatkan.

Rabu, 22 Mei 2013, panti kembali tegak. BERDIKARI diabadikan selaku nama panti lansia sampai dikala ini.

Perawat Lansia Ini Saya Usulkan Berangkat ke Tanah Suci

Para lansia menjadi hari-hari Pak Sholeh, beruntung kini ada partner yang membantu mengurusi lansia dan bagian dapur.

Saya saksi atas kewalahan, mengorganisir lansia tak ubahnya mengurus bayi.

Ada kakek buang air besar di bawah kasur, dengan wajah tak bersalah eksklusif tidur. Pengurus bergegas membersihkan, biar bau kotoran tak memenuhi ruangan.

Pada kunjungan berikutnya, saya melihat nenek dengan separuh badan lumpuh. Untuk beraktivitas sungguh tergantung, pengelola musti menggendong dikala nenek hendak pindah ruangan.

 

saya berharap beliau bisa berangkat umroh Perawat Lansia Ini Saya Usulkan Berangkat ke Tan Perawat Lansia Ini Saya Usulkan Berangkat Ke Tanah Suci

September 2020, bareng komunitas aku mengunjungi Panti Lansia Berdikari.  

Lokasinya berada di tengah perumahan, sudah sejak usang dipermasalahkan. Warga protes merasa tak tenteram, jikalau ada panti di lingkungan mereka. 

Tetapi apa daya, pengelola tak mampu berbuat apa. Keajaiban itu lagi-lagi terbuka, ada orang menunjukkan lahan di daerah Tiga Raksa. 

Dengan mengucap bismillah, Pak Sholeh menyanggupi penawaran. Bersedia menyicil sekira ada dana, gayung bersambut pemilik lahan tak keberatan.

Lima tahun telah, proses menyicil sembari membangun gedung berjalan. Kini sekira 70% bangunan bangun, meski belum rapi setidaknya bisa ditempati.

Bulan Maret 2021 seluruh lansia pindah ke lokasi gres, kakek dan nenek ditempatkan di bangunan berlawanan.  Saya tersanjung, diundang ketika peresmian gedung.

------ 

Kepada orang yang menebar kemanfaatan, aku meletakkan kagum. Mereka, orang yang sudah simpulan dengan dirinya, sehingga hidup dipersembahkan untuk sesama.

Dengan segala kerendahan hati, sekali lagi saya menganjurkan nama Bapak Muhamad Soleh berangkat Umroh.  

Atas setiap perjuangan dan akal sudah ditanam, sekiranya cukup menjadi argumentasi aku mengajukan nama dia.

Semoga keajaiban itu tiba - Wallahu Alam bishowab.


 


Sumber https://thek-os.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pabrik Daur Ulang Dan Pemrosesan Ulang Botol Pet Paling Besar Dan Termutakhir Ada Di Indonesia

Sia pa mampu lepas dari plastik? Setiap hari kita, senantiasa berafiliasi dengan plastik. Mulai dari belanja sayur, belanja di warung ata...